Akseswarganet – Tren Baru yang Menggoyang Lidah dan Mendukung Keberlanjutan
Industri kuliner terus berkembang, menciptakan tren baru yang tidak hanya menggoyang lidah tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan.
Tahun ini, perpaduan antara cita rasa tradisional dan inovasi modern menjadi sorotan, dengan fokus pada keberlanjutan dan eksplorasi bahan-bahan lokal.
Makanan Berbasis Tanaman Semakin Digemari
Pilihan makanan berbasis tanaman (plant-based) semakin mendominasi menu di restoran global. Daging nabati, seperti burger berbasis kacang polong dan ayam tiruan dari kedelai
Menjadi alternatif populer bagi konsumen yang ingin mengurangi jejak karbon mereka tanpa mengorbankan rasa.
“Orang-orang kini lebih sadar akan dampak lingkungan dari pilihan makanan mereka. Produk plant-based menawarkan solusi lezat yang ramah lingkungan,” ujar Chef Marco Hernandez, seorang pelopor masakan berbasis tanaman di Amerika Selatan.
Kembali ke Bahan Tradisional Lokal
Bahan-bahan tradisional seperti sorgum, ubi, dan sagu kembali mendapatkan tempat di meja makan modern.
Dengan teknik memasak inovatif, bahan-bahan ini diolah menjadi hidangan berkelas yang tidak hanya lezat tetapi juga menggugah nostalgia.
“Ini adalah cara kami untuk menghormati tradisi sekaligus memperkenalkan kembali bahan lokal kepada generasi muda,” kata Chef Siti Rahmawati, seorang koki dari Indonesia yang mempopulerkan olahan berbasis sagu.
Makanan Fermentasi Kembali Tren
Makanan fermentasi seperti kimchi, tempe, kombucha, dan acar semakin digemari karena manfaatnya bagi kesehatan, terutama pencernaan.
Inovasi terbaru menggabungkan teknik fermentasi tradisional dengan rasa baru seperti kombucha rasa cokelat atau tempe dengan bahan kacang-kacangan unik.
“Fermentasi adalah seni yang tak lekang oleh waktu. Ini tidak hanya meningkatkan rasa tetapi juga memberikan manfaat kesehatan,” kata Dr. Amanda Lee, ahli gizi dan makanan.
Restoran Zero-Waste Semakin Populer
Konsep restoran tanpa limbah (zero-waste) menjadi tren global, dengan banyak tempat makan yang berkomitmen untuk memanfaatkan seluruh bahan makanan secara efisien.
Dari kulit sayuran hingga sisa roti, semuanya diolah menjadi hidangan kreatif yang menggugah selera.
“Zero-waste bukan hanya tren, ini adalah tanggung jawab. Kami ingin memberikan pengalaman kuliner yang lezat tanpa merusak lingkungan,” ujar James Carter, pemilik restoran zero-waste di New York.
Tren Baru yang Menggoyang Lidah dan Mendukung Keberlanjutan