Akseswarganet – Banyak metode penyeduhan manual brew untuk menyajikan kopi segar. Salah satunya kalita wave yang kembali populer, ternyata begini faktanya.
Ada banyak metode penyeduhan kopi yang dapat dilakukan sesuai dengan selera penikmatnya. Salah satunya ialah manual brew yang tak lekang termakan zaman.
Manual brew sendiri punya banyak jenis, filter, dan penggunaannya masing-masing. Ada flat drip, V60, hingga Kalita Wave yang bentuknya tampak cantik.
Akhir-akhir ini, selain V60, banyak kedai yang mulai menggaungkan seduhan dengan kalita wave. Dipercaya mampu hasilkan seduhan kopi dengan rasa segar yang khas, ada fakta menarik di balik ketenaran kalita wave.
Berikut ini 5 fakta kalita wave yang dirangkum dari berbagai sumber:
1.Asal usul
Kehadiran dripper atau penyaring kalita wave merupakan hasil inovasi sebuah perusahaan kopi asal Jepang bernama Kalita. Melalui dripper yang dijual, perusahaan ini bertujuan untuk menghadirkan pengalaman menyeduh kopi yang lebih istimewa.
Dripper ini telah dirancang dan diperjual belikan sejak 2010, termasuk salah satu yang legendaris. Sementara perusahaan Kalita Co. sendiri sudah hadir sebagai perusahaan kopi dan perlengkapannya sejak 1950an.
Bentuknya sengaja dibuat bergelombang tak seperti dripper pada umumnya. Dengan bentuk paper filter atau kertas saring yang juga disesuaikan.
2.Cara kerja kalita
Kalita memiliki bentuk dasar yang datar dengan gelombang di sekeliling dinding drippernya. Sementara di bawahnya ada tiga lubang untuk mengeluarkan hasil seduhan kopinya.
Melansir Corner Coffee Store, bentuk kalita dimaksudnya untuk hasil ekstraksi yang lebih maksimal. Dengan tidak membuat saluran yang pada penyaring dari sisi lain.
Kalita terbuat dari beberapa material seperti stainless steel, kaca, dan keramik. Setiap jenis materialnya memiliki kemampuan untuk menahan panas dan dingin yang berbeda sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
3.Perbedaannya dengan V60
Wild Kaffee juga membandingkan kalita dengan penyaring kopi lainnya. Ada V60 sebagai salah satu yang juga populer dan digunakan secara masif, keduanya punya perbedaan signifikan.
Kalita wave lebih cocok jika dimasukkan dalam kategori flat drip. Bentuk lubangnya dengan V60 itu sendiri berbeda, lubang pada dasar kalita lebih kecil dan banyak sementara V60 hanya ada satu lubang dengan ukuran besar.
Aliran air yang turun lebih cepat pada penyaring V60 membuat hasil seduhannya berbeda. Kalita dan berbagai variasi flat dripper lainnya akan meminimalisir arus yang tak beraturan saat penuangan.
4.Karakter seduhan kalita
Perbedaan lain dari kalita dengan dripper lainnya ialah penggunaan paper filter atau kertas saring. Untuk menyeduh dengan kalita kertas saring yang digunakan lebih tipis.
Sehingga hasil seduhannya akan lebih clean atau bersih dan bebas pengaruh partikel yang tak diinginkan dari lingkungan sekitar. Namun hasil seduhannya tetap lebih besar dipengaruhi oleh biji kopi yang digunakan.
Wild Kaffee mencoba menyeduh kopi Ethiopia dengan kalita dan menghasilkan rasa yang lebih floras serta dominan semburat citrus. Sementara jika menyeduh biji kopi dari El Salvador semburat rum, kakao, dan buah berry akan lebih terasa.
5.Tips menyeduh dengan kalita
Ada beberapa tips yang diberikan oleh barista hasil dari eksperimen menggunakan kalita. Takaran atau jumlah kopi yang disarankan sebanyak 18 gram dengan tingkat sangrai light roasts.
Mayoritas barista menyarankan perbandingan 1:15 untuk menyeduh kopi dengan metode kalita. Ekstraksi dengan durasi panjang tidak terlalu disarankan.
Adapun dua kali interval dengan durasi total maksimal 2 menit lebih dianjurkan. Jangan lupa untuk menuangkan air panas secara merata dengan gerakan berputar perlahan dan debit air yang konstan.