akseswarganet – Google Peringatkan 2,5 Miliar Pengguna Gmail Terancam Peretasan dari AI
Google mengumumkan peringatan untuk pengguna email Gmail di seluruh dunia terkait keamanan akun mereka. Peringatan ini seiring dengan makin canggihnya teknik peretasan berbasis AI yang sangat mungkin menimbulkan ancaman.
Total 2,5 miliar pengguna Gmail berisiko terkena serangan berbasis AI ini. Oleh karenanya, pengguna perlu mengetahui tentang ancaman jenis baru dan mengambil langkah untuk melindungi akun mereka.
Mengutip Gizchina, Kamis (6/2/2025), hacker kini menggunakan AI untuk merilis serangan bagi pengguna Gmail. Para hacker ini meniru agen dukungan Gmail untuk mengelabui korban, demi mendapatkan informasi sensitif.
Parahnya, para penjahat siber ini kerap menghubungi pengguna dan mengklaim kalau akun Gmail pengguna telah diretas.
Penjahat siber ini membuat pengguna panik dengan menyebut data korban berisiko dan hacker mungkin telah mendapatkan akses ke akun mereka.
Selanjutnya, para penipu ini meminta kode recovery dengan klaim mereka butuh itu untuk mengembalikan akun Gmail yang diretas.
Begitu si korban membagikan kode yang dimaksud, hacker akan mendapatkan kontrol penuh terhadap akun Gmail. Hal ini pun dapat menimbulkan kerugian bagi si pemilik akun.
Cara Amankan Akun Gmail
Google kembali menunjukkan komitmennya terhadap keamanan siber dan pengguna Android, dengan memblokir sebanyak 2,36 juta aplikasi berbahaya mencoba masuk ke Play Store selama tahun 2024.
Angka ini mengalami peningkatan signifikkan dibandingkan tahun sebelumnya, dimana 2,28 juta aplikasi diblokir dari Google Play Store pada 2023 dan sekitar 1,5 juta pada 2022.
Selain itu, raksasa mesin pencari tersebut juga menindak tegas 158 ribu akun pengembang yang mencoba menyamarkan aplikasi malware dan spyware di Google Play Store.
Jumlah akun pengembang diblokir juga berfluktuasi, dengan 333.000 akun Play Store diblokir pada tahun 2023 dan 173.000 pada tahun 2022.
“Saat ini, lebih dari 92 persen aplikasi diulas oleh manusia dengan bantuan AI, sehingga kami bisa mengambil tindakan lebih cepat dan akurat,” tulis Google, sebagaimana dikutip dari Gizchina, Minggu (2/2/2025).
Kejahatan Siber Makin Canggih
Data ini mencerminkan semakin canggihnya taktik pelaku kejahatan siber, sekaligus menegaskan perlunya pertahanan keamanan lebih kuat.
Tak hanya mengandalkan teknologi, Google juga fokus untuk mengidentifikasi aplikasi yang meminta izin berlebihan, dan sering kali menjadi indikator potensi perilaku jahat.
Data menunjukkan, sekitar 1,3 juta aplikasi diblokir hanya karena alasan tersebut pada 2024, sebagai upaya untuk menjaga keamanan data dan privasi pengguna.
Semoga saja dengan langkah tegas ini, pengguna Android di seluruh dunia bisa lebih aman lagi mengunduh aplikasi dari Play Store tanpa harus khawatir malware atau spyware.