Galatasaray Tegaskan Mourinho Harus Dihukum Atas Kasus

Akseswarganet  Galatasaray Tegaskan Mourinho Harus Dihukum Atas Kasus

Galatasaray menyerang Jose Mourinho dengan tuduhan rasisme. Pelatih Fenerbahce itu akan diadili untuk dihukum.
Hal itu disampaikan oleh direktur olahraga Galatasaray, Abdullah Kavukcu dalam acara Derin Football di Beyaz TV. Ia mengatakan Mourinho harus dihukum berat.

Kami sudah melaporkannya ke UEFA

Kami akan melakukan segala hal yang diperlukan untuk Jose Mourinho. Ia jelas-jelas melakukan rasisme,” katanya. Galatasaray Tegaskan Mourinho

Mereka dan Federasi Turki harus mengambil tindakan terhadap kasus rasisme yang jelas-jelas dilakukannya. Keduanya harus menghukumnya,” ungkapnya.

Jose Mourinho dituding melontarkan ucapan bernada rasis usai laga Galatasaray vs Fenerbahce yang berakhir 0-0, Selasa (25/2/2025) dini hari WIB. Pelatih asal Portugal itu membandingkan kinerja wasit Slavko Vincic yang memimpin laga dengan wasit lokal asal Turki.

Selain itu, Mourinho juga menyebut pemain Galatasaray meloncat-loncat seperti monyet karena wasitnya bukan wasit lokal. Hal itu membuat Galatasaray geram.

Komentar Mourinho itu langsung ditanggapi Galatasaray tak lama setelahnya. Rival Fenerbahce itu menuding pelatih berusia 62 tahun itu bersikap rasis dan mengancam akan menyeretnya ke pengadilan dengan laporan pidana.

Fenerbahce langsung membela Jose Mourinho. Wakil Presiden Acun Illicali menuding Galatasaray hanya memanipulasi situasi.

Tangan Messi, Mascherano: Terkadang Sulit Mengendalikan Emosi

Tangan Lionel Messi di Inter Miami pertandingan itu berujung denda. Pelatih Inter Miami Javier Mascherano sempat angkat bicara soal insiden itu.
MLS, sebagaimana dilansir ESPN, telah mendenda Messi atas tindakannya dalam pertandingan Inter Miami melawan New York City FC akhir pekan lalu.

Tidak dijelaskan secara rinci besaran denda yang dijatuhkan. Selain Messi, MLS juga menjatuhkan denda serupa kepada pemain Inter Miami lainnya, Luis Suarez.

Dalam keterangannya, MLS mengatakan denda dijatuhkan setelah terbukti terjadi pelanggaran aturan “meletakkan tangan di wajah/kepala/leher pemain dari tim lawan”.

Setelah peluit akhir pertandingan Inter Miami vs New York City FC dibunyikan, Messi memang mengarahkan tangannya ke tengkuk asisten NYCFC Mehdi Ballouchy.

Sehari setelah insiden itu, Javier Mascherano ditanyai soal tindakan Lionel Messi, pemainnya, terhadap Mehdi Ballouchy.

“Saya tidak bisa berkomentar banyak. Sulit jika Anda langsung berada di lapangan. Dan terkadang Anda berpikir bahwa situasinya tidak berjalan sebagaimana mestinya karena terkadang Anda melihat wasit melakukan kesalahan,” katanya.

“Namun pada akhirnya, untuk memahami para pemain dan emosi para pemain dalam sepak bola, Anda harus berada di lapangan. Sulit untuk hanya menonton dari kejauhan. Terkadang sulit untuk mengendalikan emosi Anda,” tambah Mascherano.

Javier Mascherano, yang juga merupakan mantan rekan setim Messi saat mereka bersama di Barcelona dan tim nasional Argentina, mengatakan bahwa situasi seperti itu terkadang juga dibesar-besarkan oleh media.

“Begitulah adanya. Di Argentina, ada istilah penting bahwa apa yang terjadi di lapangan tetaplah di lapangan. Dan kita tidak boleh lupa bahwa kita juga harus terus mempersiapkan diri untuk pertandingan berikutnya,” kata Mascherano.

Usai menghadapi NYCFC, Inter Miami menghadapi Sporting Kansas City pada leg kedua babak pertama Piala Champions CONCACAF 2025, Rabu (26/2/2025) pagi WIB. Lionel Messi dkk menang dan melaju ke babak 16 besar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *