Akseswarganet – Persipura Jayapura menghadapi situasi sulit pada musim 2024/2025. Klub yang pernah berjaya di sepak bola Indonesia kini berada di ambang degradasi ke Liga 3 musim depan.
Persipura baru saja menyelesaikan babak 18 besar Pegadaian Liga 2 musim ini, fase krusial yang menentukan nasib klub-klub peserta. Dua tim terbawah di klasemen harus turun kasta ke Liga 3.
Perjalanan Sulit Persipura di Liga 2
Persiapan Persipura menghadapi Liga 2 musim ini jauh dari ideal. Mereka tidak memiliki banyak waktu untuk membentuk tim sebelum menjalani laga perdana melawan RANS Nusantara FC di Pasuruan.
Meski begitu, di bawah kepemimpinan Ricardo Salampessy sebagai pelatih dan pengalaman Boaz Solossa sebagai pemain senior, Persipura mampu tampil kompetitif. Mereka finis di peringkat ketiga Grup 3 dengan raihan 23 poin dari 14 pertandingan.
Hasil ini membawa Ramai Rumakiek dan kawan-kawan ke babak 18 besar, di mana mereka tergabung dalam Grup K. Sayangnya, meski berhasil mengumpulkan 14 poin dari delapan pertandingan, itu belum cukup untuk mengamankan posisi aman.
Persipura hanya mampu finis di peringkat ketiga Grup K, kalah bersaing dengan Persikas Subang dan Persipal Palu yang memastikan diri bertahan di Liga 2. Akibatnya, Persipura harus menjalani play-off degradasi melawan Persibo Bojonegoro.
Laga Hidup-Mati bagi Persipura Jayapura
Musim lalu (2023/2024), Persipura juga sempat berada dalam situasi sulit. Namun, di musim 2024/2025, tantangan yang mereka hadapi jauh lebih berat. Persipura hanya punya satu pertandingan terakhir untuk memastikan diri tetap bertahan di Liga 2 dan menghindari degradasi ke Liga 3.
Mereka akan menghadapi Persibo Bojonegoro dalam laga play-off degradasi Liga 2. Tim yang kalah akan turun ke Liga 3, sementara pemenang berhak tetap berlaga di Liga 2 musim depan.
Jadwal resmi pertandingan ini belum diumumkan. Namun, jika Persipura benar-benar terdegradasi ke Liga 3, itu akan menjadi momen ironis bagi klub yang pernah berjaya di sepak bola nasional.
Sebagai juara Liga Indonesia empat kali, Persipura memiliki sejarah besar di kompetisi domestik dan pernah mengharumkan nama Indonesia di ajang antar klub Asia. Dengan empat bintang di atas logo mereka, Liga 3 jelas bukan tempat yang pantas bagi Mutiara Hitam.
