Akeswarganet – Rencana Pelayaran Kapal Pesiar Halal Berdurasi 26 Hari
Wisata bahari menjadi salah satu pilar yang di tetapkan Kementerian Pariwisata agar sektor pariwisata Indonesia bisa naik kelas. Bersamaan dengan itu, sebuah perusahaan pelayaran asal Malaysia, IslamiCruise, meluncurkan rencana pelayaran halal dengan kapal pesiar charter mewah yang bakal di mulai pada Januari 2026.
Baca juga : Araujo Starter, Siap Lolos 8 Besar UCL
Suhaimi bin Abd Ghafer, pendiri sekaligus di rektur pelaksana IslamiCruise, mengatakan bahwa berbeda dari pelayaran kapal pesiar mewah biasanya, pelayaran ini di rancang agar sesuai dengan syariat Islam. Salah satunya hanya menyediakan makanan dan minuman halal dan menyiapkan kegiatan hiburan yang berpakaian sopan dan tanpa kasino.
Pihaknya mengundang pendakwah terkenal dari Malaysia dan Indonesia untuk ikut serta. Sejauh ini, kesepakatan sudah di buat dengan Ustaz Abdul Somad untuk mengisi ceramah di sela-sela pelayaran.
Selain itu, penumpang kapal pesiar akan diajak mengikuti shalat berjemaah di atas dek sambil mengagumi keindahan alam ciptaan Allah SWT, setiap subuh dan maghrib.
“Tapi, ini bukan bawa semua orang pergi shalat di atas kapal. Kita bukan bawa orang semua pergi ceramah di kapal. Tidak. Itu masjid saja. Ini berlibur santai,” kata Suhaimi saat di temui di Jakarta, 26 Februari 2025.
Pihaknya telah bersepakat menyewa kapal pesiar Aroya dari pemerintah Arab Saudi. Kapal pesiar 18 lantai itu di targetkan bisa mengangkut 6.000 penumpang sepanjang rute pelayaran, di luar jumlah awak kabin yang bertugas.
Perjalanan akan di mulai dari Jeddah dengan kapal pesiar akan lepas sauh pada 17 Januari 2026.
Total ada empat titik persinggahan tempat penumpang bisa turun menikmati pemandangan atau paket wisata yang di siapkan sekaligus memuat logistik tambahan, meliputi Oman, Maladewa, Aceh, dan Port Klang, Malaysia.
Suhaimi mengklaim pelayaran itu menjadi pelayaran halal terpanjang yang dilakukan dengan menggunakan kapal charter. Paket pelayaran tersebut dibuat sebagai bagian dari membangkitkan nostalgia umat muslim di masa lalu.
Sebelum pesawat terbang di jadikan moda transportasi utama untuk pergi umrah dan haji saat ini, kapal lah yang menjadi kendaraan utama para calon jemaah dari berbagai tempat yang jauh untuk mencapai Tanah Suci Mekkah dan Madinah. Perjalanan tersebut memakan waktu berbulan-bulan hingga tak jarang keluarga sudah bersiap kehilangan anggota keluarganya selamanya setelah melepas mereka beribadah.
“Orang dulu bisa sampai dua bulan lebih (untuk sampai ke Arab Saudi), hajinya sebulan, pulang balik dua bulan lebih lagi. Kira-kira enam bulan atas kapal,” tutur Suhaimi menceritakan sejarah perjalanan haji di masa lalu.
Namun, dengan kapal pesiar kali ini, perjalanan hanya akan memakan waktu kurang dari sebulan untuk pulang pergi ke Arab Saudi. Ia menyebut kapal pesiar menjadi opsi bagi mereka yang haus pengalaman berbeda untuk pergi umrah, baik sebelum atau sesudahnya.
“Menariknya, kurang dari lima hari setelah kapal tiba di Jeddah nanti sudah memasuki Ramadan,” kata dia seraya menyebut kapal akan tiba kembali di Jeddah pada 12 Februari 2026.