Gamer China Gugat Perusahaan Game Setelah ‘Dilempar Telur’ 4.800 Kali Secara Virtual

akseswarganet – Gamer China Gugat Perusahaan Game Setelah ‘Dilempar Telur’ 4.800 Kali Secara Virtual

Seorang gamer di China menjadi berita utama setelah menggugat sebuah perusahaan game. Ia mengaku menderita depresi setelah diserang hampir ribuan kali.

Pria dengan nama samaran Qiaoben adalah pemain berpengalaman “Three Kingdoms Kill Online,” sebuah game multipemain yang berlatar era Tiga Kerajaan.

Dikutip dari SCMP, Kamis (4 Oktober 2025): “Three Kingdoms Kill Online” merupakan gim strategi multipemain yang dikembangkan oleh perusahaan yang berkantor pusat di Hangzhou dan telah beredar di pasaran sejak 2009. Untuk sesi permainan dengan 4 hingga 8 pemain, permainan berlangsung antara 10 hingga 30 menit.

Qiaoben mengakui bahwa sebagai pemain peringkat tinggi, ia sering menjadi sasaran kemarahan pemain lain setelah kalah. Ia mengatakan karakternya telah “dilempari” dengan benda-benda seperti telur dan sandal jerami lebih dari 4.800 kali dalam enam bulan terakhir.

Objek-objek ini memicu efek visual seperti tamparan pada karakter, yang melukai harga diri Qiaoben. Dalam satu pertandingan ia bahkan menerima tamparan di wajah selama lebih dari 90 detik tanpa henti.

“Setiap kali telur dilemparkan ke arah saya, harga diri saya anjlok dan saya merasa tertekan,” katanya.

Barang-barang ini dapat diperoleh secara gratis melalui aktivitas dalam permainan atau dibeli dengan harga murah. Qiaoben menuduh perusahaan game mengizinkan praktik ini karena alasan penjualan.

Tuntut di pengadilan

Setelah berulang kali mengeluh ke layanan pelanggan tanpa tanggapan memadai, Qiaoben akhirnya memutuskan untuk mengambil tindakan hukum dan mengajukan gugatan, meskipun jumlah kompensasi yang diminta tidak diungkapkan.

Di media sosial China, banyak pemain mengaku menggunakan strategi serupa untuk melampiaskan kemarahan setelah kalah.

“Betapapun kuatnya seorang pemain, telur dan sandal jerami tetap dapat menghancurkannya,” tulis seorang pengguna internet.

Pada tanggal 31 Maret, seorang perwakilan perusahaan mengonfirmasi bahwa barang-barang seperti telur dan sandal memang merupakan bagian dari fitur permainan, tetapi berjanji akan memperkenalkan pembatasan di masa mendatang.

Pakar Hukum Provinsi Shandong Jin Xiaodong mengatakan bahwa barang-barang seperti telur dan sandal mengandung unsur-unsur yang menyinggung dalam konteks ini.

“Perusahaan game punya tanggung jawab untuk memastikan ketertiban dalam game,” katanya.

Pakar hukum lainnya menambahkan bahwa perusahaan dapat menghadapi tanggung jawab perdata jika perundungan dalam permainan melanggar hak privasi seseorang

Gamer China Gugat Perusahaan Game Setelah ‘Dilempar Telur’ 4.800 Kali Secara Virtual

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *