Akseswarganet – Cara Menghindari Pecahnya Pembuluh Darah Bahkan Setelah Terkena Stroke
Bahkan pada individu yang sebelumnya pernah mengalami stroke, pecahnya pembuluh darah, khususnya yang terkait dengan stroke hemoragik, dapat dicegah.
Satu masalah yang dapat dihindari, bahkan pada penyintas stroke, adalah pecahnya pembuluh darah. Gaya hidup sehat, pemeriksaan rutin, dan kontrol tekanan darah sangat penting, khususnya bagi orang dewasa yang lebih tua.
Stroke hemoragik, suatu gangguan di mana pembuluh darah di otak robek atau pecah dan menyebabkan pendarahan di jaringan otak, secara umum disebut dalam terminologi medis sebagai pecahnya pembuluh darah.
Kelainan pembuluh darah bawaan seperti malformasi arteriovena, aneurisma otak, atau pelebaran pembuluh darah yang rentan pecah, dan hipertensi atau tekanan darah tinggi yang terus-menerus merupakan faktor risiko utama untuk gangguan ini.
Penggunaan pengencer darah, kolesterol berlebihan, gaya hidup yang tidak sehat, dan cedera kepala juga dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah, khususnya pada orang dewasa yang lebih tua yang pembuluh darahnya lebih rapuh.
Karena potensi cedera otak langsung, penyakit ini dikategorikan sebagai keadaan darurat. ada dua kategori utama stroke: stroke iskemik dan stroke hemoragik.
Teknik pencegahan
Pentingnya kontrol tekanan darah secara teratur minimal sebulan sekali, penggunaan obat antihipertensi secara disiplin, serta pemeriksaan jantung, gula darah, dan kolesterol setiap tiga hingga enam bulan untuk mencegah pecahnya pembuluh darah, bahkan pada pasien stroke.
Menghimbau masyarakat untuk fokus mengonsumsi makanan seimbang yang mencakup makanan yang tinggi serat, rendah natrium, dan cukup protein. Ia juga menekankan pentingnya menjaga hidrasi dan meminimalkan asupan garam, terutama bagi orang yang memiliki riwayat hipertensi.
Selain itu, dokter spesialis saraf atau penyakit dalam harus dikonsultasikan untuk memeriksa kondisi pembuluh darah di otak secara berkala, terutama bagi individu yang pernah mengalami stroke atau memiliki riwayat aneurisma.
Stroke secara umum terbagi menjadi dua jenis utama, yakni stroke iskemik dan stroke hemoragik.
Keduanya bisa sama-sama mengganggu fungsi otak, tetapi stroke karena pecah pembuluh darah cenderung lebih berat dan memiliki angka kematian lebih tinggi.
Pentingnya keluarga dan olahraga
Selain itu, pencegahan tidak hanya terbatas pada hal fisik. Andhika menegaskan bahwa faktor sosial dan psikologis sama pentingnya, terutama bagi warga lanjut usia.
Warga lanjut usia dapat menjaga tingkat aktivitas mental dan sosial mereka dengan melakukan aktivitas sederhana, menyenangkan, dan teratur seperti jalan pagi.
Menghindari merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan stres ekstrem juga penting.
Keluarga harus mendapatkan edukasi untuk mendukung warga lanjut usia dalam menjaga kesehatan mereka secara menyeluruh.
Cara Menghindari Pecahnya Pembuluh Darah Bahkan Setelah Terkena Stroke