Restoran Mewah Ini Sajikan Kuliner Aneh dari Kotoran Gajah

akseswarganet  – Restoran Mewah Ini Sajikan Kuliner Aneh dari Kotoran Gajah

Restoran Mewah di Shanghai Sajikan Menu Ekstrem Berbahan Dasar Kotoran Gajah, Ini Faktanya

Sebuah restoran mewah di Shanghai mencuri perhatian publik dan viral di media sosial setelah menyajikan menu ekstrem berbahan dasar kotoran gajah. Momen kontroversial ini terungkap pada 7 April lalu, ketika seorang food blogger ternama membagikan pengalamannya bersantap di restoran tersebut melalui kanal RedNote. Dalam video berdurasi singkat, ia menyebut tempat ini sebagai “Restoran Baru Shanghai Mendorong Batas Kegilaan”.

Restoran yang berlokasi di jantung Kota Shanghai ini mengusung konsep unik bertema “masakan fusi ekologis”, di mana para tamu diajak menikmati makanan di tengah suasana hutan hujan buatan. Paket bersantap lengkap terdiri dari 15 hidangan eksperimental dengan harga fantastis, yakni 3.888 yuan (sekitar Rp 9 juta) per orang—belum termasuk minuman.

Menu Unik dengan Konsep Lingkungan

Restoran ini didirikan oleh dua orang, satu di antaranya berasal dari kelompok etnis Blang di Yunnan dan yang lainnya berkebangsaan Prancis. Keduanya menghabiskan waktu hingga tujuh tahun menjelajahi hutan hujan untuk merancang menu yang tidak hanya eksotis tetapi juga merefleksikan filosofi alam dan keberlanjutan lingkungan.

Salah satu daya tarik paling ekstrem adalah hidangan penutup bertajuk “Bunga yang Dimasukkan ke Kotoran Gajah”. Kotoran gajah yang telah dikeringkan dan disterilkan, disajikan dalam bentuk remah sebagai dasar hidangan. Di atasnya terdapat parfum herbal, selai buah, serbuk sari, hingga sorbet madu.

Para tamu bahkan diajak menaiki tangga kecil untuk memilih aroma parfum dan topping favorit mereka. Ini bukan sekadar makan malam, melainkan tur pengalaman rasa yang bersifat personal.

Ritual Alam dalam Ruang Mewah

Bukan hanya menu yang unik, namun pengalaman makan di restoran ini juga melibatkan ritual simbolik, seperti memetik daun dari tanaman pot dan langsung mencelupkannya ke dalam saus untuk disantap. Semua ini dirancang untuk menciptakan sensasi menyatu dengan alam dalam suasana hutan tropis buatan yang detail dan imersif.

Menurut pelayan, konsep masakan fusi ekologis ini bertujuan memperkenalkan pendekatan baru terhadap makanan dan hubungan manusia dengan alam. Namun, tidak semua pihak menyambut ide tersebut dengan antusias.

Menu Kotoran Gajah, Gimik atau Seni?

Meski telah disterilkan dan diklaim aman, penggunaan kotoran gajah dalam makanan tetap memunculkan kontroversi. Kotoran gajah memang dikenal kaya serat dan telah digunakan dalam pembuatan kertas ramah lingkungan. Namun, ketika dihadirkan sebagai bagian dari makanan, publik mempertanyakan aspek kebersihannya.

Menurut Undang-Undang Kebersihan Makanan di Tiongkok, semua bahan makanan wajib tidak beracun, tidak berbahaya, dan memenuhi standar nutrisi. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi apakah menu tersebut telah mendapatkan persetujuan dari otoritas keamanan pangan.

Pihak restoran mengklaim bahwa seluruh bahan telah melalui proses disinfeksi secara menyeluruh. Namun, publik dan para pakar gizi masih mempertanyakan legitimasi dan keamanan praktik tersebut.

Respons Netizen dan Pengamat

Reaksi netizen pun beragam. Sebagian menganggap restoran ini hanya mencari sensasi demi popularitas dan viralitas di media sosial. Beberapa menyebutnya sebagai eksploitasi konsep ekstrem yang lebih menekankan kejutannya daripada nilai gizi atau budaya kuliner.

Seorang netizen menulis, “Ini benar-benar di batas tipis antara seni kuliner dan kegilaan.” Sementara yang lain mempertanyakan apakah penggunaan kotoran hewan dalam masakan benar-benar bisa diterima, meski telah melalui proses sterilisasi.

Restoran Mewah Ini Sajikan Kuliner Aneh dari Kotoran Gajah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *