akseswarganet – Malang, Jawa Timur – Pemerintah Kota Malang tengah mempersiapkan rencana penutupan Jalan Cokroaminoto di depan Pasar Klojen setiap akhir pekan. Langkah ini dirancang sebagai solusi untuk mengurai kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi akibat tingginya aktivitas pengunjung yang menikmati wisata kuliner. (Jalan Cokroaminoto Depan Pasar Klojen Malang Bakal Jadi Area Semi Car Free Day)
Tujuan Penutupan Jalan Cokroaminoto
Kepala Bidang Perdagangan Diskopindag Kota Malang, Luh Putu Eka Wilantari, menyampaikan bahwa rencana ini masih dalam tahap koordinasi antar instansi.
“Rencananya dibuat seperti Car Free Day (CFD). Jadi pengunjung bisa jalan kaki, menikmati kuliner tanpa terganggu lalu lintas,” ujar Luh Putu.
Aturan Parkir dan PKL Tetap Terkendali
Selama penutupan berlangsung, kendaraan tidak diizinkan parkir di sepanjang Jalan Cokroaminoto. Sebagai alternatif, Dishub Kota Malang sedang mengkaji pemindahan area parkir ke sisi Jalan Dr. Cipto. Langkah ini bertujuan menjaga ketertiban lalu lintas sekaligus memberikan ruang yang nyaman bagi pejalan kaki dan pengunjung pasar.
Pemerintah juga memastikan tidak akan ada penambahan pedagang kaki lima (PKL) di area jalan yang ditutup.
Daya Tarik Kuliner di Pasar Klojen
Dengan atmosfer baru ini, pengunjung bisa menikmati aneka sajian khas Malang mulai dari jajanan pasar, kopi, makanan berat hingga minuman tradisional. Sementara itu, pedagang lainnya tetap menjual bahan pokok seperti sembako dan sayuran segar.
Pasar Klojen dikenal sebagai salah satu pusat kuliner yang ramai setiap akhir pekan. Diharapkan, dengan adanya penataan kawasan ini, suasana menjadi lebih nyaman dan menarik bagi warga lokal maupun wisatawan.
Tags: Pasar Klojen, Jalan Cokroaminoto, Kuliner Malang, Car Free Day, UMKM Malang
Dalam skema penutupan tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang akan memberlakukan larangan parkir kendaraan di sepanjang Jalan Cokroaminoto selama masa penutupan berlangsung. Sebagai alternatif, parkir kendaraan akan dialihkan ke ruas Jalan Dr. Cipto. Namun, opsi ini juga masih akan dikaji lebih lanjut untuk memastikan kelancaran lalu lintas dan kenyamanan pengunjung.
Pemerintah juga menegaskan bahwa tidak akan ada penambahan jumlah pedagang kaki lima (PKL) di area depan Pasar Klojen. Namun demikian, para pedagang yang telah memiliki lapak resmi di dalam pasar diberi kesempatan untuk berjualan di bagian depan pasar selama hari Sabtu dan Minggu, khususnya untuk menyediakan menu sarapan pagi. Langkah ini diharapkan bisa mendukung suasana kuliner yang lebih hidup tanpa menimbulkan kesemrawutan.
“Kita ingin menciptakan suasana seperti Car Free Day (CFD), di mana masyarakat bisa menikmati jajanan dan makanan khas lokal sambil berjalan kaki di area yang bebas dari kendaraan bermotor,” ujar Luh Putu.
Di akhir pekan, Pasar Klojen memang dikenal sangat ramai. Pengunjung bisa menemukan berbagai macam makanan mulai dari jajanan pasar, minuman tradisional, hingga kopi khas Malang. Sementara itu, pedagang lainnya tetap menjual kebutuhan pokok seperti sembako dan bahan makanan segar.
Dengan adanya penataan ini, Pemkot Malang berharap suasana kuliner akhir pekan bisa menjadi daya tarik baru tanpa mengorbankan ketertiban dan kenyamanan lalu lintas di sekitar pasar. (Jalan Cokroaminoto Depan Pasar Klojen Malang Bakal Jadi Area Semi Car Free Day)