akseswarganet – Penjualan Mobil Lesu, Apa Tantangan Industri Otomotif RI?
Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia. Tidak jarang banyak perusahaan global yang menjadikan Indonesia sebagai pasar berbagai industri, termasuk industri otomotif.
Benar sekali, Indonesia yang kini menjadi negara dengan jumlah penduduk 283 juta jiwa dan menduduki peringkat ke-4 dunia, saat ini memiliki persediaan kendaraan lebih dari 164 juta unit (per Agustus 2024).
Berdasarkan data penghitungan kendaraan Korps Lalu Lintas Polri per 29 Agustus 2024, total persediaan kendaraan di Indonesia mencapai 164.136.793 unit. Jumlah itu meningkat 5 juta hanya dalam delapan bulan.
Namun para pelaku industri otomotif mengeluhkan lesunya penjualan kendaraan di balik peningkatan jumlah kendaraan.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sebanyak 784.788 mobil terjual secara grosir pada periode Januari-November 2024, turun 14,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (920.518 unit) pada periode yang sama. 2023.
Sementara itu, penjualan ritel juga turun 11,2% year-on-year menjadi 806,721 unit pada periode 11 bulan tahun 2024, dibandingkan 908,473 unit pada periode yang sama tahun 2023.
Tantangan industri otomotif
Dibalik lesunya penjualan kendaraan, apa sebenarnya tantangan yang dihadapi industri otomotif di Indonesia? Donny Saputra, Marketing Manager, PT Suzuki Indomobil Sales, mengungkapkan ada tiga faktor utama yang krusial dalam penjualan kendaraan.
Faktor-faktor tersebut adalah pengenalan model baru, kondisi perekonomian dan peraturan pemerintah. Menurutnya, waktu peluncuran model baru berdampak besar terhadap dinamika pasar, namun kondisi perekonomian global dan kebijakan pemerintah seperti regulasi emisi dan impor juga menjadi faktor penting.
“Industri otomotif saat ini sedang mengalami stagnasi, tapi hal ini lebih disebabkan oleh faktor eksternal, bukan karena pasar yang tidak kompetitif,” tulisnya, Selasa (10/10/2024).
Penjualan Mobil Lesu, Apa Tantangan Industri Otomotif RI?
