Akeswarganet – Rasa takut terhadap hewan tertentu adalah hal yang wajar, termasuk bagi masyarakat Australia yang diketahui memiliki ketakutan terhadap burung kasuari. Namun, apa yang membuat burung ini begitu menakutkan?
Dilansir CNN pada Selasa (25/2/2025), kasuari merupakan salah satu burung terbesar di dunia dengan tinggi yang setara dengan manusia. Burung ini memiliki bulu hitam mengilap, mata tajam, serta cakar besar menyerupai belati di setiap kakinya. Berat tubuhnya bisa mencapai 18 kg.
Mereka juga dikenal sebagai “burung paling berbahaya di dunia.” Sepupu mereka, burung emu, bahkan menjadi salah satu simbol nasional Australia.
Meski tampak menakutkan, kasuari memiliki peran penting dalam ekosistem hutan hujan. Sebagai pemakan buah (frugivora) terbesar di dunia, mereka mengonsumsi dan mencerna berbagai jenis buah setiap hari. Proses ini membantu penyebaran biji-bijian di hutan dan mendukung regenerasi tumbuhan.
Dalam hal berkembang biak, kasuari jantan memiliki peran utama dalam merawat anak-anaknya. Setelah bertelur, kasuari betina akan meninggalkan sarang, sementara pejantan bertugas mengerami telur hingga menetas dan membesarkan anak-anaknya.
Kasuari dikenal sangat protektif terhadap anak-anaknya. Namun, meskipun sebagian besar hidup menyendiri di hutan hujan yang lebat dan jarang berinteraksi dengan manusia, populasi mereka kini semakin terancam punah.
Cara Bersikap Saat Bertemu Kasuari
Beberapa waktu lalu, sempat viral sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita di Queensland berusaha melindungi burger McDonald’s miliknya dari kasuari yang lapar. Meski tampak mengintimidasi, kasuari bisa menjadi agresif dalam situasi tertentu.
Peter Rowles, pendiri organisasi Community for Coastal & Cassowary Conservation (C4) sekaligus penduduk lama Mission Beach—sebuah kawasan pesisir di Queensland Utara yang berdekatan dengan Taman Nasional Daintree, habitat utama kasuari di Australia—menjelaskan bagaimana seharusnya bersikap ketika bertemu dengan burung ini.
“Bersikaplah setenang dan semembosankan mungkin agar tidak menarik perhatiannya. Jika memungkinkan, berdirilah di balik pohon dan berbaur dengan lingkungan sekitar. Jangan berteriak atau melambaikan tangan. Jika Anda membawa makanan, segera sembunyikan di saku atau letakkan di belakang tubuh agar tidak terlihat. Lebih baik tampak membosankan daripada terlihat sebagai sumber makanan,” jelasnya.
Beberapa orang mungkin secara refleks akan berteriak atau mencoba mengusir kasuari dengan gerakan agresif. Namun, tindakan seperti ini justru dapat memancing burung tersebut untuk menyerang.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Zoology pada tahun 2001 mengungkapkan bahwa 75% insiden berbahaya antara kasuari dan manusia disebabkan oleh kebiasaan memberi makan burung tersebut.
Di Papua Nugini, kasuari tidak termasuk spesies yang dilindungi. Masyarakat setempat sering menangkap dan memanggang burung ini untuk dikonsumsi. Kasuari yang ditemukan di sana berukuran lebih kecil dibandingkan yang ada di Australia.
Mengapa Kasuari Dianggap Menakutkan?
Ketakutan terhadap kasuari terutama berasal dari ukuran tubuhnya yang besar serta cakarnya yang tajam dan kuat. Rowles juga mengungkapkan bahwa dulu, orang-orang yang mengunjungi Queensland tropis cenderung menghindari penggunaan mobil berwarna hitam atau biru tua. Hal ini disebabkan oleh refleksi yang ditimbulkan dari permukaan mobil tersebut.
Kasuari yang melihat bayangan dirinya di permukaan logam sering kali panik dan mengira ada burung pesaing di sekitarnya. Reaksi serupa juga terjadi saat mereka melihat pantulan di kaca jendela atau cermin, sehingga penduduk Mission Beach biasanya memasang layar pelindung untuk mengurangi pantulan cahaya.
Ketika C4 pertama kali didirikan, tim mereka sempat menempatkan patung kasuari jantan di depan kantor. Namun, suatu hari, seekor kasuari betina datang dan mencoba menarik perhatian patung tersebut.
“Pada hari ketiga, setelah merasa diabaikan, kasuari betina tersebut tampaknya berpikir, ‘Baiklah, jika kamu tidak mau kawin denganku, maka kamu adalah pesaing di wilayahku.’ Ia lalu mulai menendang dan mematuk patung kasuari fiberglass kami hingga akhirnya roboh,” cerita Rowles.