Akseswarganet – Buah Terbaik dan Apa yang Harus Dihindari Saat Berbuka Puasa
Berbuka puasa dengan makanan yang tepat berperan penting dalam memulihkan energi setelah seharian menahan lapar dan haus.
Saat buka puasa, pilihlah buah yang tepat yang dapat memberikan dampak positif terbesar bagi kesehatan Anda.
Memperoleh lebih sedikit energi saat berpuasa, terutama dari glukosa, yang merupakan sumber energi utama otak. Tubuh beralih ke asam lemak sebagai sumber energi pengganti saat simpanan glikogen hati berkurang.
Tubuh dapat menggunakan keton yang dihasilkan oleh proses ini sebagai sumber energi alternatif.
Karbohidrat sederhana seperti fruktosa dan glukosa, yang banyak terdapat dalam buah-buahan, harus digunakan segera untuk memulihkan energi.
Nabi Muhammad menganjurkan untuk makan kurma, yang mengandung fruktosa tinggi, setelah berbuka puasa karena tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam, sehingga lebih aman bagi penderita diabetes.
Buah-buahan yang mengandung banyak air, seperti pepaya, melon, dan semangka, juga dianjurkan.
Selain fruktosa, buah-buahan ini juga kaya akan air, vitamin, dan mineral, yang mendukung keseimbangan cairan tubuh setelah berpuasa selama 12 jam atau lebih.
Misalnya, beta-karoten, provitamin A yang baik untuk tubuh, ditemukan dalam pepaya.
Buah Terbaik dan Apa yang Harus Dihindari Saat Berbuka Puasa
Namun, saat perut kosong, beberapa jenis buah—seperti jeruk nipis, yang sangat asam dan dapat mengganggu perut—harus dihindari.
Selain itu, karena kandungan gulanya yang tinggi, durian sebaiknya hanya dimakan dalam jumlah sedikit karena dapat meningkatkan kadar glukosa darah secara signifikan.
Buah salak harus dimakan dengan hemat untuk menghindari gangguan pencernaan, sedangkan nangka mengandung serat yang sulit dicerna dan dapat menyebabkan kembung.
Meskipun waktu makan Ramadan lebih pendek, asupan makanan tetap penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh selama berpuasa.
Buah Terbaik dan Apa yang Harus Dihindari Saat Berbuka Puasa
