akseswarganet – Hanoi, 21 April 2025 — Setelah beberapa tahun pemulihan pasca pandemi, Permata Asia Tenggara, Vietnam akhirnya menegaskan dirinya kembali sebagai salah satu destinasi wisata paling diminati di kawasan Asia Tenggara. Dengan berbagai inovasi di sektor pariwisata, mulai dari program visa ramah turis hingga promosi budaya besar-besaran, negara ini mencatatkan lonjakan luar biasa kunjungan wisatawan asing pada kuartal pertama tahun 2025. (Vietnam 2025: Permata Asia Tenggara yang Kembali Bersinar di Dunia Wisata)
Menurut laporan Kantor Statistik Nasional Vietnam, sekitar 6 juta wisatawan asing telah mengunjungi Vietnam antara Januari hingga Maret 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan menjadikan Vietnam sebagai salah satu negara dengan pemulihan pariwisata tercepat di Asia.
Kebijakan Visa dan Strategi Wisata Ambisius
Keberhasilan ini tak lepas dari kebijakan baru pemerintah Vietnam yang memperpanjang durasi visa kunjungan hingga 90 hari bagi beberapa negara utama, termasuk Indonesia. Selain itu, pemerintah juga meluncurkan “Golden Visa Program” atau visa residensi emas, yang memberi kemudahan bagi wisatawan mancanegara yang ingin menetap lebih lama atau berinvestasi di sektor pariwisata dan properti.
Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Vietnam, Nguyen Van Hung, mengatakan dalam konferensi pers di Hanoi:
“Tahun 2025 adalah momen kebangkitan. Kami menargetkan 22 juta kunjungan turis asing, dan kami yakin dengan reformasi yang kami lakukan, target itu realistis.”
Destinasi Unggulan: Dari Lautan Biru hingga Warisan Budaya
1. Phu Quoc – Pulau Surga di Selatan
Pulau ini mencatat rekor kedatangan wisatawan tertinggi saat liburan Tahun Baru Imlek (Tet) dengan hampir 70% dari total wisatawan Provinsi Kien Giang datang ke sini. Aktivitas utama termasuk snorkeling, wisata kuliner laut, dan resort-resort bintang lima dengan pemandangan matahari terbenam yang memukau. Pemerintah juga sedang mendorong Phu Quoc menjadi kawasan wisata bebas pajak pertama di Vietnam.
2. Hue – Sentra Budaya dan Sejarah
Sebagai tuan rumah Visit Vietnam Year 2025, kota bersejarah Hue menawarkan berbagai event sepanjang tahun, termasuk Festival Kerajaan, Pameran Batik Asia, dan pertunjukan seni pertunjukan tradisional Vietnam. Hue mencoba menarik wisatawan yang ingin merasakan sisi otentik dan intelektual dari Vietnam, lengkap dengan kastil, kuil kuno, dan museum sejarah yang terawat baik.
3. Nha Trang – Petualangan di Laut Tropis
Di pantai timur Vietnam, Nha Trang tetap jadi destinasi favorit turis mancanegara. Yang paling menarik tahun ini adalah peluncuran kapal selam transparan “DeepView 24” – pengalaman baru melihat kehidupan bawah laut tanpa harus menyelam. Selain itu, wisata laut seperti island hopping, diving, dan pesta kapal tetap jadi andalan.
4. Sa Pa dan Da Lat – Romantis di Pegunungan
Bagi wisatawan yang mencari udara sejuk dan lanskap pegunungan, Sa Pa dan Da Lat tetap menjadi magnet. Terasering padi yang hijau, desa suku minoritas, dan jalur trekking menjadi favorit wisatawan Eropa dan Asia. Sementara Da Lat menawarkan pengalaman mirip Eropa dengan arsitektur kolonial Prancis dan kebun bunga yang memesona.
Infrastruktur Modern Mendukung Pariwisata
Pemerintah Vietnam berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur untuk mempermudah akses antar kota. Dua hal besar yang menjadi sorotan tahun ini:
Jalur Kereta Api Baru
Pemerintah Vietnam bersama Tiongkok tengah menilai pembangunan dua rute kereta cepat baru: dari Guangxi ke Hanoi dan dari Shenzhen ke Haiphong. Jalur ini diharapkan memangkas waktu tempuh wisata lintas negara dan mendongkrak kunjungan dari Tiongkok Selatan.
Pesawat Baru COMAC
Maskapai lokal mulai menggunakan pesawat buatan China, COMAC C909, untuk rute-rute domestik seperti Hanoi–Con Dao dan Ho Chi Minh–Phu Quoc. Ini jadi bukti peningkatan kualitas transportasi udara Vietnam yang selama ini jadi keluhan banyak wisatawan.
Tren Wisata: Ramah Lingkungan dan Budaya Lokal
Seiring meningkatnya kesadaran wisatawan global terhadap dampak lingkungan, Vietnam ikut mempromosikan wisata berkelanjutan. Beberapa tren baru:
- Hotel ramah lingkungan: Banyak resort di Phu Quoc dan Da Nang yang menerapkan sistem bebas plastik dan panel surya.
- Wisata komunitas: Program homestay di Sa Pa dan Ninh Binh yang memberi pengalaman hidup bersama warga lokal.
- Ekowisata: Taman nasional seperti Cuc Phuong dan Ba Be mulai dikembangkan dengan pendekatan ekologi dan edukasi lingkungan.
Tips Wisata ke Vietnam 2025
- Cek Info Visa Terbaru
Indonesia masuk dalam daftar negara bebas visa singkat, namun untuk tinggal lebih dari 30 hari, kamu perlu mengurus e-visa atau visa turis reguler. - Gunakan Transportasi Lokal
Aplikasi transportasi seperti Grab dan Be sangat umum dan bisa diandalkan, bahkan di kota kecil. - Bahasa & Uang
Bahasa Inggris digunakan di area wisata, tapi di daerah kecil bahasa lokal masih dominan. Tukarkan uang ke Dong Vietnam (VND) di bandara atau money changer resmi. - Kuliner Jangan Dilewatkan
Cicipi pho, banh mi, dan egg coffee. Jangan ragu mencoba street food, tapi pilih tempat yang bersih dan ramai.
Kesimpulan: Vietnam, Destinasi yang Bangkit dan Berkembang
Dengan kombinasi antara warisan budaya, alam tropis, dan modernisasi infrastruktur, Vietnam bukan hanya sekadar tempat berlibur, tapi juga destinasi yang menawarkan pengalaman utuh — dari edukatif, spiritual, hingga petualangan.
Jika kamu sedang merencanakan liburan ke Asia Tenggara tahun ini, Vietnam adalah destinasi yang tak boleh terlewatkan. (Vietnam 2025: Permata Asia Tenggara yang Kembali Bersinar di Dunia Wisata)
source : VnEconomy