GAZA, akseswarganet– Sedikitnya 36 orang tewas dalam serangan udara yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza pada Kamis (24/4/2024). Di antara para korban terdapat satu keluarga beranggotakan enam orang yang rumahnya hancur akibat serangan di wilayah utara Kota Gaza. Kementerian Pertahanan Sipil Gaza menyebutkan, keenam korban dalam satu keluarga tersebut terdiri dari sepasang suami istri dan empat anak mereka. Seluruhnya tewas saat sedang tertidur lelap ketika rudal menghantam rumah mereka. (Sedang Tidur, 6 Orang Sekeluarga Tewas Diserang Israel di Gaza)
“Apa yang bisa saya katakan? Kehancuran itu tidak menyisakan siapa pun,” ujar Nidal Al Sarafiti, kerabat korban, kepada AFP.
Serangan mengguncang Jabalia
Di wilayah Jabalia, Gaza utara, sembilan orang dilaporkan tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka setelah serangan menghantam bekas kantor polisi setempat.
Para korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Indonesia, menurut keterangan dari pihak rumah sakit.
Seorang warga setempat, Abdel Qader Sabah (23), menyampaikan kesaksiannya soal betapa dahsyat ledakan yang terjadi. “Pengeboman itu sangat hebat dan mengguncang seluruh wilayah. Semua orang mulai berlarian dan berteriak, tidak tahu harus berbuat apa karena kengerian dan dahsyatnya pengeboman itu,” kata Sabah. Militer Israel menyatakan bahwa serangan di Jabalia menargetkan pusat komando dan kendali milik Hamas. Meski begitu, tidak dijelaskan apakah bangunan yang dimaksud termasuk bekas kantor polisi. “Pusat komando dan kendali itu digunakan oleh para teroris untuk merencanakan dan melaksanakan serangan terhadap warga sipil Israel dan pasukan IDF,” demikian pernyataan militer.
Korban terus bertambah
Serangan juga terjadi di berbagai wilayah lain, termasuk Khan Yunis. Sedikitnya 21 orang tewas akibat rentetan serangan tersebut. Salah satu saksi mata, Mohammed Faris, menggambarkan bagaimana serangan terjadi secara tiba-tiba. “Kami sedang duduk dengan tenang ketika rudal itu jatuh. Saya tidak mengerti… apa yang terjadi,” ujar Faris. Data dari Kementerian Kesehatan di wilayah Gaza yang dikuasai Hamas mencatat, sejak Israel melanjutkan operasi militernya pada 18 Maret 2024—usai gencatan senjata dua bulan berakhir—jumlah korban tewas mencapai 1.978 orang. Sejak pecahnya perang pada 7 Oktober 2023, total korban jiwa di Gaza telah mencapai 51.355 orang.
Konflik ini bermula dari serangan Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.218 orang, sebagian besar warga sipil, berdasarkan data resmi pemerintah Israel yang dikumpulkan AFP. Dalam serangan itu, Hamas menculik 251 orang dan membawa mereka ke Gaza. Hingga kini, sebanyak 58 orang masih disandera. Militer Israel menyatakan 34 di antaranya telah meninggal dunia.
Pemerintah Israel menegaskan bahwa operasi militer yang berlangsung saat ini bertujuan membebaskan para sandera yang tersisa. Namun, di dalam negeri, ribuan warga Israel termasuk keluarga para tawanan, menyerukan diakhirinya serangan. Mereka mendesak pemerintah untuk mencari solusi damai demi menyelamatkan nyawa para sandera. (Sedang Tidur, 6 Orang Sekeluarga Tewas Diserang Israel di Gaza)
sumber : Kompas