Sekjen PSSI Minta Suporter Berkomitmen sebelum Cabut Larangan Away pada Liga 1 Musim Depan, Tidak Setuju jika Tak Ada Jaminan!!!

akseswarganet – Sekjen PSSI Minta Suporter Berkomitmen sebelum Cabut Larangan Away pada Liga 1 Musim Depan, Tidak Setuju jika Tak Ada Jaminan

Sekjen PSSI, Yunus Nusi, angkat bicara mengenai kemungkinan pencabutan larangan away untuk suporter tamu pada Liga 1 2025/2026. Ia meminta pendukung untuk membuat komitmen.

PSSI telah melarang suporter tamu untuk away sejak musim 2022/2023 atau dalam tiga musim terakhir. Ini kesepakatan antara PSSI, FIFA, pemerintah, dan kepolisian imbas tragedi Kanjuruhan.

Namun, dalam kenyataannya, masih banyak suporter yang away pada tiga musim terakhir BRI Liga 1. Sebagai konsekuensinya, PSSI, lewat Komite Disiplin (Komdis), menjatuhkan denda kepada klub tuan rumah dan tamu.

PSSI meminta PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk mengkaji tentang peluang suporter away. Peluncuran aplikasi Sobat Liga bisa menjadi solusi.

Keamanan, Kenyamanan, dan Ketertiban

Aplikasi Sobat Liga juga bakal menjual tiket BRI Liga 1 untuk suporter away. Namun, pendukung tim tamu diharuskan melakukan registrasi lebih dulu dengan menggunakan pemindaian wajah.

“Nah, makanya saya sampaikan tadi ketua umum itu sangat berharap bahwa inovasi-inovasi yang dilakukan oleh LIB itu dalam rangka satu keamanan, kenyamanan, ketertiban,” ujar Yunus Nusi kepada wartawan.

“Nah, di situ kan menyangkut apakah nanti suporter away itu bisa datang. Ini yang kita minta dikaji dan harus dilakukan oleh LIB.”

“Karena Ketua Umum PSSI harapannya, berharap bahwa suporter away itu sejatinya sudah harus ada, seperti bagaimana negara-negara lain melaksanakan kompetisi,” lanjut Yunus Nusi.

Bisa Diperiksa

Yunus Nusi menginginkan adanya perjanjian suporter. Ini untuk bisa menjamin kenyamanan dan ketertiban untuk pendukung away.

“Nah, kita juga berharap ada komitmen bersama dari kawan-kawan suporter untuk bisa nggak menjamin ini. Karena kalau tidak ada jaminan, PSSI juga belum mungkin akan memutuskan setuju atau tidak,” ucap Yunus Nusi.

“Kenapa? Karena, maaf, Ketua Umum dam Sekjen PSSI yang akan diperiksa apabila ada apa-apa. Kasus kanjuruhan itu menjadi pelajaran berharga bagi kami, termasuk saya pribadi karena saya hampir terlibat secara hukum di dalamnya.”

“Maka saya selalu menyampaikan itu kepada LIB, kepada Ketua Umum bahwa memang perlu hati-hati, apakah ada komitmen ketertiban dan kenyamanan yang dilakukan oleh suporter terhadap suporter away,” sambungnya.

Belum Ada yang Bisa Menjamin

“Belum ada yang bisa menjamin, bagaimana Persija Jakarta dengan Persib Bandung main. Bagaimana Persebaya dan Arema sama-sama bisa main. Apakah kedua suporter ini bisa kita gabung bersama-sama? Tidak ada yang menjamin,” ungkap Yunus Nusi.

“Maka saya selaku Sekjen juga tidak akan setuju kalau tidak ada jaminan ini. Karena konsekuensi hukumnya ada pada Sekjen dan Direktur LIB.”

“Atas laporan yang disampaikan PSSI kepada FIFA. Selama apa yang kami lakukan saat ini tentang kompetisi yang dilakukan oleh BRI Liga 1.”

“Kami diminta untuk selalu mengkajinya dan selalu melaporkan juga kepada FIFA. Hari ini kami masih belum ada keputusan Ketua Umum dan Exco. Apakah musim kompetisi 2025/26 itu suporter away akan ada nanti kita tunggu saja. Sambil menunggu kajian dari LIB,” imbuhnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *